Beredarnya Rekaman Suara Mirip SBY Terkait Kasus e-KTP



Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto angkat bicara soal beredarnya rekaman suara mirip Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kasus e-KTP.

Rekaman suara tersebut berisi bantahan orang yang diduga SBY terkait disebutnya nama SBY oleh mantan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Mirwan Amir saat sidang kasus e-KTP. Di persidangan, Mirwan Amir mengaku sempat menyarankan SBY yang saat itu menjabat Presiden agar tidak melanjutkan megaproyek e-KTP tersebut.

"Kalau dilihat dari percakapannya, kita ketahui sebagai WNI dan SBY sebagai Presiden RI keenam, tentunya mempunyai hak untuk memberikan pelurusan tentang informasi yang dirasa tak sesuai dengan kenyataan," kata Agus di Gedung DPR RI.

Dengan demikian, apabila tuduhan tersebut dapat merugikan dan mengganggu harkat dan martabat seseorang, harus disiapkan jawaban yang pasti dan tepat. Kendati sejujurnya, pihaknya baru mendengar dan mengetahui kabar soal beredarnya rekaman suara tersebut dari media.

Namun jika dikaji dari apa yang disampaikan dalam rekaman itu, menurut Agus, hanya persiapan yang akan dilakukan SBY untuk meluruskan tuduhan Mirwan dengan persiapan-persiapan yang lebih matang.


"Ini memerlukan pertimbangan dan pemikiran tepat dan memerlukan waktu. Yang jelas itu memerlukan pertimbangan dasar yang betul-betul tepat. Rasanya itu suatu hal yang wajar jika seeorang harus memberikan pelurusan terhadap masalah yang sebetulnya," jelas Agus.

Selain itu, apa yang disampaikan Mirwan di persidangan kebenarannya pun, katanya harus dipertanyakan. Terlebih saat itu SBY masih sebagai Presiden yang memiliki pengawalan dan banyak ajudan sehingga tidak mungkin Mirwan bisa bertemu hanya berdua saja dan menyampaikan hal tersebut.

Ia mengatakan, SBY selalu melakukan segala sesuatu sesuai proporsinya dan dibahas oleh seluruh tim dan pihak-pihak yang berkepentingan. Walaupun, katanya, SBY dalam melaksanakan program e-KTP tersebut juga ada UU yang melandasinya.

"Yang kami ragukan, apakah betul ada pertemuan itu? Cuma berdua dengan Presiden. Menurut kami tidak pernah terjadi. Mirwan mantan kader Demokrat, bisa saja ada implikasi tertentu," pungkasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Anies : Banjir??Ini Cara Cepat Mengatasinya !!!

Derita Anak Rantau

Awal Mula Terciptanya Kondom